LAS VEGAS - Kejutan besar terjadi panggung tinju dunia.
Petinju Filipina, Manny Pacquiao di luar dugaan kalah dari petinju
Amerika Serikat Timothy Bradley. Gelar juara kelas Welter versi WBO
milik sang legenda hidup asal Filipina ini pun harus melayang ke pelukan
Bradley yang menang angka.
Ini merupakan kekalahan pertama yang dialami Pacquiao dalam tujuh tahun. Seperti diketahui, Pacquiao terakhir kali menelan kekalahan terjadi pada 2005 silam. Saat itu, dia dikalahkan petinju Meksiko Erik Morales. Kekalahan ini juga sekaligus mengakhiri rentetan 15 kemenenangan beruntun si petinju pound for pound.
Bertarung di MGM Grand, Las Vegas, Sabtu (9/6/2012) malam waktu setempat, Pacquiao dan Bradley membuka duel dengan penampilan menghibur. Dua ronde pertama, kedua petinju terlihat berimbang karena silih berganti melakukan serangan yang masuk.
Namun, memasuki ronde ketiga, Bradley mulai kewalahan meladeni pukukan kombinasi cepat yang terus diluncurkan Pacman. Tercatat, dua kali pukulan jab dan hook kiri Pacquiao bersarang di wajah dan rusuk Bradley yang menyandang status belum terkalahkan.
Dominasi Pacman terus berlanjut hingga memasuki ronde keenam. Beberapa kali, petinju andalan warga Filipina ini membuat Bradley terpojok. Namun, sejauh ini pukulan-pukulan yang dilepaskan Pacquiao belum mampu merobohkan Bradley.
Meski banyak tertekan, namun Bradley tetap mampu memberikan ancaman kepada Pacman, dengan sesekali melancarkan pukulan keras. Strategi terus bergerak yang diterapkan Bradley terbukti sukses membuat Pacquiao kesulitan.
Di ronde ke-10, Bradley yang mendapat julukan ‘The Desert Storm’ mulai mengambil inisiatif serangan. Berbagai kombinasi pukulan dilancarkannya, namun Pacquiao juga merespon dengan serangan bertubi-tubi. Petinju berjuluk ‘The People Champ’ ini terlihat kesulitan menembus kokohnya pertahanan Bradley.
Memasuki dua ronde terakhir, kedua petinju terus memperagakan jual beli pukulan. Dengan stamina yang masih terjaga, keduanya masih punya pukulan-pukulan mematikan. Sayang, hingga bel akhir berbunyi tak ada pukulan petinju yang mampu menjatuhkan lawannya.
Usai pertandingan, kejutan besar pun terjadi ketika ring announcer mengumumkan bahwa muncul juara baru. Timothy Bradley dinobatkan sebagai juara baru dengan keputusan slpit decision, menang angka 115-113, 113-115 dan 113-115.
“Manny adalah lawan yang tangguh, namun strategi saya berjalan baik. Saya terus bergerak dan memukul, serta membuat dia melakukan kesalahan untuk kemudian melancarkan pukulan,” tutur Bradley yang seakan tak percaya bisa menang atas petinju yang paling ditakuti di dunia saat ini.
Bagi Pacman, kekalahan ini juga cukup mengejutkan. Sama seperti mayoritas penonton yang hadir di MGM, Pacman nyaris tak percaya bisa kalah meski tampil dominan. Meski demikian, Pacquiao menerima dengan lapang dada kekalahannya ini, sekaligus menantang Bradley untuk melakukan rematch yang kabarnya akan digelar November mendatang.
“Dia (Bradley) kuat, belum terkalahkan dan terus bergerak yang membuat saya kesulitan. Saya terus memukul dan mendominasi. Saya tak tahu mengapa ini terjadi (kalah),” pungkas petinju 33 tahun.[]
Ini merupakan kekalahan pertama yang dialami Pacquiao dalam tujuh tahun. Seperti diketahui, Pacquiao terakhir kali menelan kekalahan terjadi pada 2005 silam. Saat itu, dia dikalahkan petinju Meksiko Erik Morales. Kekalahan ini juga sekaligus mengakhiri rentetan 15 kemenenangan beruntun si petinju pound for pound.
Bertarung di MGM Grand, Las Vegas, Sabtu (9/6/2012) malam waktu setempat, Pacquiao dan Bradley membuka duel dengan penampilan menghibur. Dua ronde pertama, kedua petinju terlihat berimbang karena silih berganti melakukan serangan yang masuk.
Namun, memasuki ronde ketiga, Bradley mulai kewalahan meladeni pukukan kombinasi cepat yang terus diluncurkan Pacman. Tercatat, dua kali pukulan jab dan hook kiri Pacquiao bersarang di wajah dan rusuk Bradley yang menyandang status belum terkalahkan.
Dominasi Pacman terus berlanjut hingga memasuki ronde keenam. Beberapa kali, petinju andalan warga Filipina ini membuat Bradley terpojok. Namun, sejauh ini pukulan-pukulan yang dilepaskan Pacquiao belum mampu merobohkan Bradley.
Meski banyak tertekan, namun Bradley tetap mampu memberikan ancaman kepada Pacman, dengan sesekali melancarkan pukulan keras. Strategi terus bergerak yang diterapkan Bradley terbukti sukses membuat Pacquiao kesulitan.
Di ronde ke-10, Bradley yang mendapat julukan ‘The Desert Storm’ mulai mengambil inisiatif serangan. Berbagai kombinasi pukulan dilancarkannya, namun Pacquiao juga merespon dengan serangan bertubi-tubi. Petinju berjuluk ‘The People Champ’ ini terlihat kesulitan menembus kokohnya pertahanan Bradley.
Memasuki dua ronde terakhir, kedua petinju terus memperagakan jual beli pukulan. Dengan stamina yang masih terjaga, keduanya masih punya pukulan-pukulan mematikan. Sayang, hingga bel akhir berbunyi tak ada pukulan petinju yang mampu menjatuhkan lawannya.
Usai pertandingan, kejutan besar pun terjadi ketika ring announcer mengumumkan bahwa muncul juara baru. Timothy Bradley dinobatkan sebagai juara baru dengan keputusan slpit decision, menang angka 115-113, 113-115 dan 113-115.
“Manny adalah lawan yang tangguh, namun strategi saya berjalan baik. Saya terus bergerak dan memukul, serta membuat dia melakukan kesalahan untuk kemudian melancarkan pukulan,” tutur Bradley yang seakan tak percaya bisa menang atas petinju yang paling ditakuti di dunia saat ini.
Bagi Pacman, kekalahan ini juga cukup mengejutkan. Sama seperti mayoritas penonton yang hadir di MGM, Pacman nyaris tak percaya bisa kalah meski tampil dominan. Meski demikian, Pacquiao menerima dengan lapang dada kekalahannya ini, sekaligus menantang Bradley untuk melakukan rematch yang kabarnya akan digelar November mendatang.
“Dia (Bradley) kuat, belum terkalahkan dan terus bergerak yang membuat saya kesulitan. Saya terus memukul dan mendominasi. Saya tak tahu mengapa ini terjadi (kalah),” pungkas petinju 33 tahun.[]
Sumber: http://sports.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar