Headlines News :

Comments

Texts




Total Tayangan Halaman

Pengikut

Label 3

NewsKu

Mengenai Saya

Foto saya
Cobalah Belajar membuat sejarah baru hingga orang mengikuti sejarah Mu.....

Duniasoccer - All

BeasiswaOnline.net

Arrahmah.com

Konsep

Pages

Footer Widget 2

Teori-Teori Ekonomi Pembangunan

Written By T Noval Ariandi on Rabu, 13 Juni 2012 | 02.30

Melalui hasil pengamatan dan penelitian para ahli terhadap pembangunan ekonomi, lahir teori-teori yang kemudian menjadi landasan proses pembangunan.  diantaranya;

1.      Teori Pertumbuhan Linear
Dasar pemikiran dari teori pertumbuhan linear ini adalah evolusi proses pembangunan yang dialami oleh suatu negara selalu melalui tahapan-tahapan tertentu (Mudrajad, 2003:47).

Teori Pertumbuhan Adam Smith
Menurut Adam Smith terdapat dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pada pertumbuhan output total terdapat tiga unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ialah sumber daya alam yang tersedia, sumber daya insani dan stok barang modal yang ada. Menurut Adam Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jika suatu saat nanti semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh maka pertumbuhan output pun akan berhenti. Sedangkan sumber daya insani memiliki peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output dan stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Sedangkan pada pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup.  Selain itu, Adam Smith dalam pemikirannya membagi pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap, dimulai dari masa perburuan, masa beternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan, dan masa perindustrian.

Teori Marx
Karl Marx mengemukakan teorinya berdasar atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan masyarakat itu melalui 5 tahap yaitu masyarakat komunal, masyarakat perbudakan, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis dan masyarakat sosialis. Dalam perkembangan perekonomian di masyarakat, Karl Marx membagi menjadi tiga tahapan yaitu feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme.
Marx berpendapat bahwa kemampuan para pengusaha untuk mengakumulasi modal terletak pada kemampuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih produktivitas buruh yang dipekerjakan.

Teori Pertumbuhan Rostow
Rostow membagi proses perkembangan ekonomi suatu Negara menjadi lima tahap; (1) perekonomian tradisional (2) prakondisi tinggal landas (3) tinggal landas (4) menuju kedewasaan, dan (5) konsumsi massa tinggi. -Perekonomian Tradisional : Dalam suatu masyarakat tradisional, tingkat produktivitas per pekerja masih rendah, oleh karena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian. -Pra Kondisi Tinggal Landas: Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth) ciri-ciri dan upayanya: 1. Peningkatan investasi di sektor infrastruktur/prasarana terutama transportasi. 2. Revolusi bidang pertanian untuk memenuhi peningkatan permintaan penduduk. 3. Perluasan impor, termasuk impor modal oleh biaya produksi yang efisien dan pemasaran sumber alam untuk ekspor. -Tinggal landsa: Tahap tinggal landas sebagai suatu revolusi industri yang berhubungan dengan revolusi metode produksi dan didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan. -Tahap Menuju Kedewasaan: Tahap menuju kedewasaan ditandai dengan penerapan teknologi modern secara efektif terhadap sumber daya yang dimiliki. Pada tahap ini terdapat tiga perubahan yang penting : 1. Tenaga kerja berubah dan tidak terdidik menjadi baik, 2. Perubahan watak pengusaha dari pekerja dari keras dan kasar berubah menjadi manajer efisien yang halus dan sopan. 3. Masyarakat jenuh terhadap indutrialisasi dan menginginkan perubahan lebih jauh. -Tahap Konsumsi Tinggi: Tahap konsumsi tinggi merupakan tahap akhir teori pertumbuhan Rostow. Pada tahap ini ditandai dengan migrasi besar-besaran masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota (urbanisasi), akibat dari pusat kota dijadikan sebagai tempat kerja.

Teori Perubahan Struktural
Teori Perubahan Struktural ini menjelaskan pada pembahasan mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh Negara sedang berkembang, yang semulanya bersifat subsisten dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju struktur perekonomian yang lebih modern dan sangat didominasi oleh sektor industri dan jasa (Todaro,1991 : 68).

Teori Pembangunan Arthur Lewis
Teori ini membahas proses pembangunan yang terjadi antara daerah kota dan desa, yang mengikutsertakan proses urbanisasi yang terjadi di antara kedua tempat tersebut.

Teori Pola Pembangunan Chenery
Teori Pola Pembangunan Chenery memfokuskan terhadap perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi, industri dan struktur institusi dari perekonomian negara yang sedang berkembang, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonominya. Menurut Chenery, sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita, perekonomian suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sector pertanian menuju ke sector industry.

DEPEDENSIA, NEOKLASIK (SOLOW-SWAN), ENDOGEN, TEORI-TEORI BARU “(NEW GROWTH TEORY, NGT), (NEW ECONOMIC GEOGRAPHY, NEG), (NEW TRADE TEORY, NTT)”

Teori Depedensia berusaha menjelaskan penyebab keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh NSB. Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi dua golongan, yang pertama adalah perekonomian negara-negara maju dan kedua adalah perekonomian NSB.
Andrea Gunder Frank menampilkan tiga hipotesis utama yang relevan, yang berkaitan dengan pola hubungan antara negara maju dan miskin tersebut       ( Arief dan Sasono, 1991: 25-7 ), yaitu: Dalam struktur metropolis dan satelit seperti di atas, pihak metropolis akan berkembang dengan pesat sedangkan pihak satelit akan menuju kepada keterbelakangan yang terus menerus, Negara- negara miskin yang sekarang menjadi satelit dapat mengalami perkembangan ekonomi yang sehat dan mampu menumbuhkan perkembangan industri yang otonom apabila kaitan dengan metropolis dari dunia kapitalis internasional tidak ada atau sangat lemah dan Kawasan-kawasan yang sekarang sangat terbelakang dan berada dalam situasi yang mirip dengan situasi dalam sistem feodal adalah kawasan yang ada pada masa lalu mamiliki kaitan kuat dengan metropolis dari sistem kapitalis internasional. Kawasan-kawasan ini adalah kawasan penghasil komoditas ekspor bahan mentah primer yang terlantar sebagai akibat adanya gelombang konjungtur dalam perdagangan internasional komoditas tersebut.

4.  Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi
Dekade 1980-an menandai munculnya teori pembangunan Neo-Klasik yang menjawab sanggahan teori dependensia.
Teori pembangunan Neo-Klasik yang anti terhadap pendekatan revolusioner sering disebut sebagai teori sisi penawaran ( supply side theory ). Teori ini merekomendasikan swastanisasi BUMN, meningkatkan peran perencanaan dan penetapan regulasi ekonomi yang menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan peran pihak swasta dalam pembangunan.
Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa keterbelakangan bukan disebabkan oleh pengaruh eksternal, tetapi lebih pada pengaruh internal dalam NSB tersebut. Besarnya derajat campur tangan pemerintah dalam aktivitas ekonomi, merebaknya korupsi, dan kurangnya intensif ekonomi, serta kesalahan dalam pengalokasian sumberdaya, merupakan sumber utama keterbelakangan itu. Dalam teori ini dikemukakan bahwa alokasi sumber daya yang salah menyebabkan kebijakan penetapan harga menjadi tidak efektif dan ditambah dengan campur tangan pemerintah yang terlalu besar dalam perekonomian.

5. Teori Pertumbuhan Neoklasik (Solow-Swan)
Menurut teori Solow-Swan ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi, berdasarkan penelitiannya Solow (1956) menyatakan bahwa peran dari kemajuan teknologi  dalam pertumbuhan ekonomi sangat dominan. Temuan Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang mencapai 2,75 persen pertahun pada periode 1909 sampai 1949, lebih dari setengahnya (1,5 %) merupakan sumbangan dari kemajuan teknologi, sedangkan sisanya disebabkan oleh pertambahan jumlah penggunaan faktor produksi.
Pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari analisis ekonomi klasik yaitu bahwa perekonomian berada pada tingkat pengerjaan penuh (full employment) dan tingkat pemanfaatan penuh  dari faktor-faktor produksinya. Dengan kata lain, perekonomian akan terusber kembang dan semuanya itu tergantung pada pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, dan kemajuan teknologi.

6. Teori Pertumbuhan Endogen
Model pertumbuhan endogen ini menyajikan sebuah kerangka teoritis yang lebih luas dalam menganalisis proses  pertumbuhan ekonomi. Teori ini mencoba untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang yang mempengaruhi proses pertumbuha ekonomi yang berasal dari dalam (endogeneus) sistem ekonomi itu sendiri
Kemajuan teknologi dianggap hal yang bersifat endogen., dan pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari keputusan para pelaku ekonomi dalam berinvesatasi di bidang ilmu pengetahuan. Selain itu pengertian modal disini bersifat lebih luas, bukan hanya sekadar modal fisik tetapi juga mencakup modal insani (human capital).

7. Teori-Teori “Baru”
7.1 Teori Pertumbuhan Baru (NGT)
Teori pertumbuhan baru, yang pada dasarnya merupakan teori pertumbuhan endogen, memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan endogen karena menganggap pertumbuhan GNP lebih ditentukan oleh sistem proses produksi dan bukan berasal dari luar sistem. Berbeda dengan teori tradisional neoklasik yang menganggap pertumbuhan GNP sebagai akibat dari keseimbangan jangka panjang. Motivasi dasar dari teori NGT adalah menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antarnegara dan proporsi yang lebih besar dari pertumbuhan yang diamati.

7.2 Teori Geografi Ekonomi Baru (NEG)
Salah satu sumbangan yang paling penting teori neo klasik adalah pengenalan terhadap keuntungan-keuntungan aglomerasi (Preer, 1992:34). Pelopor teori neo klasik mengajukan argumentasi bahwa aglomerasi muncul dari perilaku para pelaku ekonomi dalam mencari penghematan aglomerasi, baik penghematan lokalisasi maupun urbanisasi.
Sebagaimana diidentifikasi oleh Krugman : Pertama, lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu negara merupakan topik yang penting dengan sendirinya.... kedua, garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi regional menjadi semakin kabur... ketiga, alasan yang paling penting untuk melihat kembali geografi ekonomi adalah laboratorium intelektual dan empiris yang disediakannya (Krugman, 1991:8).

7.3 Teori Perdagangan Baru (NTT)
Teori keunggulan komparatif mengajukan dalil bahwa : (1) negara berdagang untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan sumber daya alam yang mereka miliki; (2) daerah akan berspesialisasi berdasarkan keunggulan komparatif yang mereka miliki.


Sumber: http://econom-zone.blogspot.com

Teori Pembangunan Negara Dunia Ketiga

Teori pembangunan dunia ketiga adalah teori-teori pembangunan yang berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh negera-negara miskin atau negara-negara sedang yang sedang berkembang dalam sebuah dunia yang didominasi oleh kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan militer negara-negara adikuasa atau negara-negara industri maju.

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA
* Memiliki perbedaan dan persamaan dengan teori pembangunan bagi negara-negara adikuasa, karena persoalan yang dihadapinya berlainan.

* Bagi negara-negara dunia ketiga, persoalannya adalah bagaimana bertahan hidup atau bagaimana meletakkan dasar-dasar ekonominya supaya bis bersaing di pasar internasional

* Bagi negara-negara adikuasa persolannya adalah bagaimana melakukan ekspansi lebih lanjut bagi kehidupan ekonominya yang sudah mapan


Ada 3 kelompok teori yang dibahas :
1. Teori modernisasi. Menekankan faktor manusia dan nilai-nilai budanya sebagai pokok persoalan dalam pembangunan. Teori modernisasi merupakan kelompok teori yang dominan dalam mengkaji masalah pembangunan di Indonesia.


2. Teori ketergantungan. Teori ini merupakan reaksi terhadap teori modernisasi. Teori ini mula-mula tumbuh di kalangan para ahli ilmu sosial di Amreika Latin kemudian meluas sampai ke Amerika Serikat dan Eropa dan Asia. Teori ini dipengaruhi oleh metoda analisis Marxis.

3. Teori yang merupakan reaksi terhadap teori ketergantungan. Teori ini sering disebut sebagai teori pasca ketergantungan. Di dalamnya ada teori sistem dunia, teori artikulasi dsb.

BAGAIMANA MENGUKUR PEMBANGUNAN?
1. Kekayaan rata-rata
2. Pemerataan
3. Kualitas kehidupan
4. Kerusakan lingkungan
5. Keadilan Sosial dan kesinambungan

1. Kekayaan rata-rata
* Pembangunan dimaknai dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan bila pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi.

* Jadi yang diukur adalah produktivitas masyarakat atau negara tersebut tiap tahunnya.

* Dalam bahasa teknis ekonominya GNP (Gross National Product ) dan PDB atau GDP (Product Domestik Bruto atau Gross Domestic Product)

* Pembangunan di sini diartikan sebgai jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa atau negara

2. Pemerataan
Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah mereka yang di samping tinggi produktivitasnya, penduduknnya juga makmur dan sejahtera secara relatif merata. Tidak semua negara yang berhasil meningkatkan PNB/kapitanya berhasil juga dalam meratakan hasil-hasil pembangunannya. Demikian juga tidak semua negara yang masih rendah PNB/kapitanya menunjukkan ketimpangan yang tinggi dalam hal pemerataan.

3. Kualitas kehidupan
Salah satu cara lain untuk mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negara adalah dengan menggunakan tolok ukur PQLI (Physical Quality of Life Index ). Tolok ukur ini dipekrnalkan oleh Moris yang mengukur tiga indikator yaitu : 1) rata-rata harapan hidup setelah umur satu tahun ; 2) rata-rata jumlah kematian bayi ; 3) rata-rata prosentasi buta dan melek huruf.

4. Kerusakan Lingkungan
* Sebuah negara yang tinggi produktivitasnya dan merata pendapatan penduduknya, bisa saja berada dalam sebuah proses untuk menjadi miskin. Hal ini misalnya, pembangunan yang menghasilkan produktivitas yang tinggi itu tidak mempedulikan dampak terhadap lingkungannya. Lingkungannya semakin rusak.

* Kriteria keberhasilan pembangunan yaitu faktor kerusakan lingkunagan sebagai faktor yang menentukan.

5. Keadilan sosial dan kesinambungan
Pembangunan yang berhasil mempunyai unsur :
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
2. Berkesinambungan : tidak terjadi kerusakan sosial dan alam

Jadi, konsep pembangunan semakin kompleks, tidak hanya terbatas pada masalah pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga meliputi masalah sosial dan lingkungan.
PEMBANGUNAN : FAKTOR MANUSIANYA
Pembangunan mempunyai dua unsur utama :
1. Masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi

2. Masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif yang menjadi manusia pembangunan. Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi barang-barang material tetpai pembangunan juga harus menciptakan kondisi-kondisi yang membuat manusia bisa mengembangkan kreatifitasnya.

PEMBANGUNAN : FAKTOR MANUSIANYA
Pembangunan pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia. Manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif. Untuk bisa kreatif, manusia tersebut harus merasa bahagia, merasa aman dan bebas dari rasa takut. Hanya manusia seperti inilah yang bisa menyelenggarakan pembangunan dan memecahkan masalah yang dijumpainya.

TEORI MODERNISASI : PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH INTERNAL
* Teori pembangunan kerja secara Internasional yang didasarkan pada teori keuntungan komparatif yang dimiliki oleh setiap negara mengakibatkan terjadinya spesialsiasi produksi pada tiap-tipa negara sesuai dengan keuntungan komparatif yang dimilikinya.

* Secara umum, di dunia ini terdapat dua kelompok negara : 1) negara yang memproduksi hasil pertanian ; 2) negara yang memproduksi barang industri.

* Antara kedua keolmpok negara ini terjadi hubungan dagang dan keduanya menurut teori di atas saling diuntungkan.

TEORI MODERNISASI :PEMBANGUNANSEBAGAI MASALAH INTERNAL…
* Tetapi setelah beberapa puluhan tahun kemudian, tampak bahwa negara-negara industri menajdi semakin kaya sedangkan negara-negara pertanian semakin tertinggal.

* Mengapa terjadi dua kelompok negara : negara-negara miskin yang biasanya meruapakan negara pertanian dan negara-negara kaya yang biasanya adalah negara industri?

TEORI MODERNISASI : PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH INTERNAL….
* Teori modernisasi . Teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negeri negara yang bersangkutan.
* Teori ketergantungan . Teori ini menjelaskan bahwa kemiskinan di suatu negara disebabkan karena faktor eksternal. Kemiskinan dilihat sebagai akibat dari bekerjanya kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan negara yang bersangkutan gagal melakukan pembangunannya.
TEORI MODERNISASI : PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH INTERNAL

Teori Harrod – domar : tabungan dan Investasi
Evsey Domar dan Roy Harrod, kedua ahli ekonomi ini mencapai kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah, pertumbuhan ekonomi masyarakat atau negara tersebut juga akan rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Masalah keterbelakangan adalah masalah kekeurangan modal. Kalau ada modal dan modal tersebut diinvestasikan, hasilnya adalah pembangunan ekonomi.

Marx Weber : Etika Protestan
* Weber mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama.

* Weber membahas peran agama sebagai faktor yang menyebabkan munculnya kapitalisme di Eropa barat dan Amerika Serikat. Pembahasan ini ada dalam bukunya : The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism

* Dalam bukunya Weber mencoba menjawab mengapa beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat mengalami kemajuan ekonomi yang pesat di bawah sistem kapitalisme. Setelah melakukan analisis, Weber menyimpulkan bahwa salah satu sebabnya adalah adanya Etika protestan.

Marx Weber : Etika Protestan….
Etika protestan lahir di Eropa melalui agama Protestan yang dikembangkan oleh Calvin. Di sini muncul ajaran bahwa seseorang itu sudah ditakdirkan sebelumnya untuk masuk surga atau neraka. Tetapi orang yang bersangkutan tentu saja tidak mengetahuinya. Oleh karen itu, mereka menjadi tidak tenang, menjadi cemas karena tidakjelasan nasibnya ini.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah mereka akan masuk surga atau neraka adalah keberhasilan kerjanya di dunia yang sekarang ini. Kalau seseorang berhasil dalam kerjanya di dunia, hampir dapat dipastikan bahwa dia akan ditakdirkan untuk naik ke surga setelah dia mati nanti. Kalau kerjanya selalu gagal di dunia, hampir dapat dipastikan bahwa dia akan pergi ke neraka

Adanya kepercayaan ini membuat orang-orang penganut agama Protestan Calvin bekerja keras untuk meraih sukses. Mereka bekerja tanpa pamrih, artinya mereka bekerja bukan untuk mencari kekayaan material melainkan untuk mengatasi kecemasannya. Inilah yang disebut sebagai etika Protestan oleh Weber, yakni cara bekerja yang keras dan sungguh-sungguh lepas dari imbalan materialnya.

David Mc Clelland : Need for Achievment
* Adanya N- Ach yang tinggi dalam sebuah masyarakat akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat

* N-Ach ini semacam virus yang bisa ditularkan. Jadi, N-Ach ini bukanlah sesuatu yang diawriskan sejak lahir.

* David Mc Clelland menyelenggarakan bermacam latihan manajemen di pelbagai negara untuk menumbuhkan N- Ach ini.

* Tempat yang paling baik untuk memupuk N –Ach adalah di dalam keluarga melalui orang tua. Pendidikan anak menjadi sangat penting, cerita anak-anak yang beredar harus diarahkan pada nilai N –Ach yang tinggi.


W.W. Rostow: Lima tahap Pembangunan
1. Dalam bukunya “The Stage of Economic Growth “, A Non Communist Manifesto, Rostow menguraikan teorinya tentang proses pembangunan dalam sebuah masyarakat.

2. Bagi Rostow, pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang ke masyarakat maju.

W.W. Rostow: Lima tahap Pembangunan
Rostow membagi proses pembangunan menajdi lima tahap yaitu :
1. Masyarakat tradisional
2. Pra kondisi untuk lepas landas
3. Lepas landas
4. Bergerak ke kedewasaan
5. Jaman Konsumsi masal yang tinggi

Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisonal dan masyarakat modern. Titik terpenting dalam gerak kemajuan dari masyarakat yang satu ke lainnya adalah periode lepas landas.

Bert F. Hoselitz : Faktor-faktor Non ekonomi
* Faktor non ekonomi di sini adalah faktor kondisi lingkungan yang dianggap penting dalam proses pembangunan

* Hoselitz menekankan bahwa meskipun seringkali orang menunjukkan bahwa masalah utama pembangunan adalah keurangan modal (teori Harrod – Domar ), ada masalah lain yang juga sangat penting yakni adanya ketrampilan kerja tertentu, termasuk tenaga wiraswasta yang tangguh. Karena itu dibutuhkan perubahan kelembagaan pada masa sebelum lepas landas, yang akan mempengaruhi pemasokan modal, supaya mdoal ini bisa menajdi produktif.

Bert F. Hoselitz : Faktor-faktor Non ekonomi….
Perubahan kelembagaan ini akan menghasilkan tenaga wiraswasta dan administrasi serta ketrampilan teknis dan keilmuan yang dibutuhkan. Menurut Hoselitz, pembangunan membutuhkan pmasokan dari beberapa unsur, seperti :
1. Pemasokan modal besar dan perbankan
2. PEmasokan tenaga ahli dan terampil

Alex Inkeles dan David H .
Smith : Manusia Modern
* Membicarakan tentang pentingnya faktor manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan.

* Pembangunan bukan sekedar perkara pemasokan modal dan teknologi saja, tetapi dibutuhkan manusia yang dapat mengembangkan sarana material tersebut supaya menjadi produktif. Untuk ini dibutuhkan manusia modern.

Alex Inkeles dan David H . Smith : Manusia Modern….

Manusia modern yang dimaksud adalah antara lain memiliki :
1. Keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru
2. Berorientasi ke masa sekarang dan masa depan
3. Punya kesanggupan merencanakan
4. Percaya bahwa manusia bisa mengausai alam dan bukan sebaliknya

Alex Inkeles dan David H . Smith : Manusia Modern….
Untuk mengubah manusia agar bisa menjadi manusia modern bisa melalui :
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja di lembaga kerja modern
3. Pengenalan terhadap media massa

ALIRAN TEORI MODERNISASI
1. Teori yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi (harood – Domar)
2. Teori yang menekankan aspek-aspek psikologi individu ( David Mc Clelland)
3. Teori yang menekankan nilai-nilai budaya (Weber)
4. Teori yang menekankan adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan sebelum lepas landas dimulai (Hoselitz)
5. Teori yang menekankan lingkungan material (Inkeles dan Smith)

CIRI UMUM TEORI MODERNISASI
* Didasarkan pada dikotomi antara tradisional (belum maju) dan modern (maju)
* Didasarkan pada faktor-faktor non material sebagai penyebab kemiskinan
* Bersifat historis. Hukum-hukumnya sering dianggap berlaku secara universal
* Faktor-faktor yang mendorong atau menghambat pembangunan harus dicari di dalam negara-negara yang bersangkutan, bukan di dalamnya.

Internasional

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Search This Blog

World News

“Jikalau sekiranya penduduk-penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya itu. (Surat al-A'raaf: 96) "

Label 3

Label 6

Politik

Label 5

Label 4

News World

« »
« »
« »
Get this widget

Label 2

Tokoh

Popular Post

Random Post

Sport

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. NewsKu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger